Jumat, 25 Januari 2013

selebriti korea

10 Fakta Menarik Seputar Boyband dan Girlband Korea

berminat untuk pasang iklan diblog kami, klik pesan ini


1. Semua Girlband dan Boyband Korea memiliki leader (pemimpin)
Dan biasanya yang dijadikan leader itu adalah personil tertua di grup atau personil yang punya bakat kepemimpinan walaupun dia bukan anggota tertua di grup. Contoh untuk personel yang dijadikan leader karena dia paling tua, Leeteuk di Super Junior (gambar dibawah), Leeteuk pernah mengaku paling tua di suatu interview, entah bercanda atau gak, Onew di SHINee, dan lain-lain. Contoh untuk personel yang dijadikan leader bukan karena dia anggota tertua, kayak G-Dragon di Big Bang, Tae Yeon di SNSD (Girl Generation), Choi Jong Hoon di FT Island, U-Know Yunhoo di TVXQ, dan CL dari 2NE1.





Apa sih persamaan dari leader-leader ini? G-Dragon, U-Know Yunho, Leeteuk, Yoon Doo Joon, CL, Sun Ye? Yup, semua leader ini bergolongan darah A, rata-rata Boyband/ Girlband Korea memang mempunyai leader yang bergolongan darah A. Ada kabar yang menyebutkan kalau manajemen artis di Korea memang menetapkan aturan bahwa leader dari suatu grup (baik boyaband ataupun girlband) harus bergolongan darah A. Orang bergolongan darah A cenderung stabil, penuh kharisma, bertanggung jawab serta selalu mengikuti aturan, mungkin maksudnya disiplin dan pembawaannya tenang. Mau tahu lebih jauh tentang sifat seseorang berdasarkan golongan darah? bisa klik disini



2. Semua Girlband dan Boyband Korea memiliki Maknae
Maknae sebuah grup harus lucu, mungkin terlihat memaksa ya? Tetapi memang begitu kenyataannya, maknae dari suatu grup biasanya bersikap konyol atau bodoh. Contoh maknae yang konyol yaitu Seungri Big Bang (gambar dibawah) sama Mir MBLAQ, gak ketinggalan juga maknae Super Junior si Kyuhyun. Seungri terkenal dengan ke-pede-annya yang tingkat tinggi, dan hyung-hyung (senior)nya selalu ngakak kalo si Seungri itu lagi ngomong pede banget depan kamera alias narsis. Mir pun selalu jadi bahan ketawaan hyung-nya kalo dia nyeletuk hal yang aneh-aneh.



Manajemen memilih maknae secara khusus, jadi ada aturan tertentu yang dilakukan manajemen artis dalam memilih seorang maknae untuk sebuah grup. Manajemen artis Korea akan memilih seseorang untuk dijadikan maknae suatu grup berdasarkan kulit dan wajahnya! Jadi orang yang dipilih untuk menjadi maknae itu harus punya kulit susu dan wajah baby face. Kemudian apabila orang itu punya kriteria kulit susu dan wajah baby face yang sesuai, barulah manajemen melihat bakatnya. Pantes, rata-rata maknae wajahnya imut-imut!

Maknae biasanya dipilih terakhir. Untuk bergabung ke suatu grup, biasanya manajemen akan memilih maknae di urutan terakhir. Karena alasan khusus yang disebutin diatas tadi, makanya terkadang manajemen kesulitan buat milih maknae dari suatu grup. Karena maknae biasanya ditempati orang-orang spesial, entah karena penampilannya ataupun bakatnya. Contoh : Taemin dari SHINee (gambar dibawah), Seohyun dari SNSD (Girl Generation), Song Dong Woon dari B2ST, Seungri dari Big Bang, Sohyun dari 4Minute, Jiyeon dari T-Ara.





Maknae tidak pernah segan membantu hyung-hyung atau unnie-unnie nya dalam mengerjakan sesuatu. Kalo hyung-hyung atao unnie-unnie nya sedang repot, maknae selalu ringan tangan untuk membantu. Bahkan terkadang dalam suatu grup, si maknae inilah yang paling rajin untuk melakukan pekerjaan dalam suatu dorm. Misal, Chansung 2PM (gambar dibawah) yang membersihkan bekas makan hyung nya atau Seungri Big Bang yang rela jalan kaki untuk membelikan hyungnya minum.



Kalo maknae terkenal, memberikan keuntungan untuk popularitas grup. Banyak manajemen artis yang menonjolkan leader grup untuk meningkatkan popularitas grup, tapi seiring berjalannya waktu manajemen artis idola ini akan menonjolkan maknae dalam grup itu untuk meningkatkan popularitas grup. Banyak maknae yang berhasil dalam hal ini. Contoh : Dongho U-KISS yang telah tampil di berbagai variety show, Jiyeon T-Ara yang sukses dengan aktingnya, Seohyun SNSD (gambar dibawah) dengan We Got Married-nya, dan banyak contoh lainnya. Imbas kepopuleran mereka juga dirasakan oleh grup mereka.





3. Harus ada personel yang menonjol di grup
Dalam suatu grup idola, pasti ada satu atau dua orang yang lebih menonjol ketimbang personel lainnya, entah itu leader, maknae atau bukan. Personel yang menonjol ini biasanya mendapat perhatian lebih dari publik entah karena personalitynya atau keahliannya. Contoh: G-Dragon Big Bang (gambar dibawah) karena fashionistanya, Heechul Super Junior karena kepribadiannya yang unik, Lee Gi Kwang B2ST karena kepopulerannya sebelum bergabung di B2ST, Yoona SNSD (Girl Generation) karena kecantikannya dan masih banyak contoh lain.





4. Biasanya di suatu grup boyband/girlband Korea, main/lead vocalist tidak tampak menonjol
Suara para main vocalist ini udah gak usah diragukan lagi deh, sudah pasti keren banget! Tapi terkadang mereka gak terlalu dapet perhatian lebih dari publik karena mereka kurang menonjol dibandingkan dengan personil lain di grup mereka. Kadang nasib mereka menyedihkan, sudah gak pernah dapet perhatian layak, kadang kalo grup tampil dengan jelek, si vokalis utamanya inilah yang kena sasaran.

Publik akan menyalahkan lead vocalist mereka kalo grup tampil dengan suara pas-pasan ato buruk saat show. Contoh beberapa vokalis utama di grup tapi gak terlalu mendapat perhatian publik: Yesung dari Super Junior, Taeyeon (gambar dibawah) dari SNSD dan masih banyak lagi.



5. Kepopuleran suatu Boyband/ Girlband gak cuma ditunjang karena bernyanyi
Suatu grup idola di Korea akan semakin melambung namanya kalo mereka tidak hanya bisa bernyanyi, tapi juga melakukan kegiatan entertainment lainnya. Contohnya aja membintangi sebuah iklan, jadi endorse suatu produk atau punya reality show. Banyak contoh buat ini, misal Big Bang yang jadi endorse FILA, iklan LG Lollipop ato tampil di 1N2D (1Night 2 Days), Super Junior yang banyak tampil di reality show seperti Full House, iklan Kyoochon Chicken, dan endorse SPAO. Reality show seperti Hello Baby (SNSD dengan SHINee), Idol Maid (B2ST), Idol Army (FT Island dan MBLAQ). Kegiatan diluar bernyanyi semakin meningkatkan popularitas grup-grup idola ini di industri hiburan Korea.



6. Sedikitnya ada satu personel dari suatu grup idola yang terjun ke dunia akting atau MC
Setelah mereka cukup puas dengan menyanyi, beberapa personel dari suatu grup idola biasanya akan merambah ke dunia akting atau MC. Beberapa mereka pasti sukses dengan debut mereka di dunia akting atau MC ini. Rating tayangan mereka juga sering menduduki posisi tinggi. Ini dikarenakan mereka telah terkenal sebagai personel dari suatu grup idola, maka saat kemunculan mereka sebagai aktor/aktris atau MC sangatlah ditunggu fans setia mereka.

Terkadang ini dijadikan strategi bagi produser-produser Korea untuk mendapatkan rating tinggi bagi tayangan mereka. Contoh personel grup idola yang sukses dengan karirnya selain di bidang menyanyi: TOP Big Bang, Onew SHINee, Leeteuk SuJu, Jiyeon T-Ara (gambar dibawah), Yoona SNSD, UEE After School, Gi Kwang B2ST, Lee Joon MBLAQ, Jung Yong Hwa C.N.Blue, Lee Hong Ki FTIsland dan masih banyak contoh lainnya.



7. Semua anggota boyband dan girlband Korea mendapatkan training
Masa training personel BB/GB itu gak singkat, ada yang 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, bahkan ada yang 6 tahun kayak GD sama Taeyang Oppa, tergantung kapan manajemen itu menilai si trainee itu udah layak buat debut aka diorbitkan jadi penyanyi. Masa trainee tersingkat personel grup idola yang pernah terdengar adalah si Kyuhyun dari Super Junior (gambar dibawah), cuma 3 bulan.



8. Rata-rata semua boyband/girlband tinggal satu rumah
Manajemen artis Korea menganggap penempatan satu grup boyband atau girlband dalam satu dorm/asrama, membuat manajer gampang mengatur jadwal mereka. Di sisi lain, dengan tinggal satu dorm, mereka dapat dengan mudah mengenal satu sama lain.



9. Banyak personel boyband/girlband Korea yang harus meninggalkan sekolah/kuliah demi karir keartisannya.
Mereka harus memilih antara impian dan kewajiban sebagai siswa. Emang kedengarannya dilematis banget, tapi itulah kehidupan! Harus mengorbankan yang satu untuk mendapatkan yang lain. Sohee Wonder Girls (gambar dibawah) salah satu contohnya, dia rela melepaskan sekolahnya demi debut Wonder Girls di Amerika. Tapi masih banyak personel grup idola ini yang masih memikirkan pendidikannya. Ada yang kemudian mengambil ujian penyetaraan dan melanjutkan ke universitas.



10. Semua Boyband dan Girlband Korea punya sebutan buat fans clubnya

Kalo di Indonesia ada Ungu Cliquers, ada ST Setia, ada Rezpector, dan lain sebagainya. Di Korea fans grup idola juga punya sebutan, dari Cassiopeia buat fans TVXQ, VIP buat fans BIGBANG, Shawol buat fans SHINee, ELF buat fans Super Junior, Hottest buat fans 2PM, SONE buat fans SNSD, Blackjack buat fans 2NE1, Wonderful buat fans Wonder Girls, dan masih banyak lagi.

Ok! sekian fakta menarik Boyband/ Girlband Korea, ada yang mau nambahin lagi? silahkan tulis di komentar ;)
via http://veromons.blogspot.com/2011/10/10-fakta-menarik-seputar-boyband-dan.html

beranda

SEJARAH FARMASI


Farmasi sebagai profesi di Indonesia sebenarnya relatif masih muda dan baru dapat berkembang secara berarti setelah masa kemerdekaan. Pada zaman penjajahan, baik pada masa pemerintahan Hindia Belanda maupun masa pendudukan Jepang, kefarmasian di Indonesia pertumbuhannya sangat lambat, dan profesi ini belum dikenal secara luas oleh masyarakat. Sampai proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, para tenaga farmasi Indonesia pada umumnya masih terdiri dari asisten apoteker dengan jumlah yang sangat sedikit.
Tenaga apoteker pada masa penjajahan umumnya berasal dari Denmark, Austria, Jerman dan Belanda. Namun, semasa perang kemerdekaan, kefarmasian di Indonesia mencatat sejarah yang sangat berarti, yakni dengan didirikannya Perguruan Tinggi Farmasi di Klaten pada tahun 1946 dan di Bandung tahun 1947. Lembaga Pendidikan Tinggi Farmasi yang didirikan pada masa perang kemerdekaan ini mempunyai andil yang besar bagi perkembangan sejarah kefarmasian pada masa-masa selanjutnya.Dewasa ini kefamasian di Indonesia telah tumbuh dan berkembang dalam dimensi yang cukup luas dan mantap. Industri farmasi di Indonesia dengan dukungan teknologi yang cukup luas dan mantap. Industri farmasi di Indonesia dengan dukungan teknologi yang cukup modern telah mampu memproduksi obat dalam jumlah yang besar dengan jaringan distribusi yang cukup luas. Sebagian besar, sekitar 90% kebutuhan obat nasional telah dapat dipenuhi oleh industri farmasi dalam negeri
Demikian pula peranan profesi farmasi pelayanan kesehatan juga semakin berkembang dan sejajar dengan profesi-profesi kesehatan lainnya  Selintas Sejarah Kefarmasian Indonesia
1. Periode Zaman Penjajahan sampai Perang Kemerdekaaan
Tonggak sejarah kefarmasian di Indonesia pada umumnya diawali dengan pendidikan asisten apoteker
semasa pemerintahan Hindia Belanda.
2. Periode Setelah Perang Kemerdekaan Sampai dengan Tahun 1958
Pada periode ini jumlah tenaga farmasi, terutama tenaga asisten apoteker mulai bertambah jumlah yang relatif lebih besar. Pada tahun 1950 di Jakarta dibuka sekolah asisten apoteker Negeri (Republik) yang pertama , dengan jangka waktu pendidikan selama dua tahun. Lulusan angkatan pertama sekolah asisten apoteker ini tercatat sekitar 30 orang, sementara itu jumlah apoteker juga mengalami peningkatan, baik yang berasal dari pendidikan di luar negeri maupun lulusan dari dalam negeri.
3. Periode Tahun 1958 sampai dengan 1967
Pada periode ini meskipun untuk memproduksi obat telah banyak dirintis, dalam kenyataannya industri-industri farmasi menghadapi hambatan dan kesulitan yang cukup berat, antara lain kekurangan devisa dan terjadinya sistem penjatahan bahan baku obat sehingga industri yang dapat bertahan hanyalah industri yang memperoleh bagian jatah atau mereka yang mempunyai relasi dengan luar negeri. Pada periode ini, terutama antara tahun 1960 – 1965, karena kesulitan devisa dan keadaan ekonomi yang suram, industri farmasi dalam negeri hanya dapat berproduksi sekitar 30% dari kapasitas produksinya. Oleh karena itu, penyediaan obat menjadi sangat terbatas dan sebagian besar berasal dari impor. Sementara itu karena pengawasan belum dapat dilakukan dengan baik banyak terjadi kasus bahan baku maupun obat jadi yang tidak memenuhi persyaratan standar.Sekitar tahun 1960-1965, beberapa peraturan perundang-undangan yang penting dan berkaitan dengan kefarmasian yang dikeluarkan oleh pemerintah antara lain :
(1) Undang-undang Nomor 9 tahun 1960 tentang Pokok-pokok Kesehatan
(2) Undang-undang Nomor 10 tahun 1961 tentang barang
(3) Undang-undang Nomor 7 tahun 1963 tentang Tenaga Kesehatan, dan
(4) Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 1965 tentang Apotek. Pada periode ini pula ada hal penting yang patut dicatat dalam sejarah kefarmasian di Indonesia, yakni berakhirnya apotek dokter dan apotek darurat.
Dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 33148/Kab/176 tanggal 8 Juni 1962, antara lain ditetapkan : 
(1) Tidak dikeluarkan lagi izin baru untuk pembukaan apotek-dokter, dan
(2) Semua izin apotek-dokter dinyatakan tidak berlaku lagi sejak tanggal 1 Januari 1963.
Sedangkan berakhirnya apotek darurat ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 770/Ph/63/b tanggal 29 Oktober 1963 yang isinya antara lain :
(1) Tidak dikeluarkan lagi izin baru untuk pembukaan apotek darurat,
(2) Semua izin apotek darurat Ibukota Daerah Tingkat I dinyatakan tidak berlaku lagi sejak tanggal 1
Pebruari 1964, dan
(3) Semua izin apotek darirat di ibukota Daerah Tingkat II dan kota-kota lainnya
dinyatakan tidak berlaku lagi sejak tanggal 1 Mei 1964.Pada tahun 1963, sebagai
realisasi Undang-undang Pokok Kesehatan telah dibentuk Lembaga Farmasi Nasional
(Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 39521/Kab/199 tanggal 11 Juli 1963).
sumber :adelinadwi-farmasi-09052012.blogspot.com/.../sejarah-farm...